Predatory pricing adalah praktik di mana perusahaan berusaha untuk mendapatkan kendali pasar dengan memangkas harga ke tingkat yang jauh di bawah harga pesaing, sehingga pesaing tersebut keluar dari bisnis karena mereka tidak dapat menandingi harga tersebut, atau mereka tidak dapat mempertahankan harga yang lebih rendah karena mereka kekurangan modal. Taktik ini ilegal di banyak wilayah di dunia, meskipun bisa sangat sulit untuk membuktikan bahwa perusahaan benar-benar terlibat dalam penetapan harga yang merugikan. Beberapa ekonom berpendapat bahwa praktik ini sebagian besar teoretis, dan sangat sedikit perusahaan yang benar-benar terlibat di dalamnya.
Untuk menggunakan harga predatory sebagai alat bisnis, perusahaan harus cukup kuat untuk mengambil kerugian untuk periode waktu yang lama pada produk yang dijualnya dengan biaya rendah. Banyak perusahaan tidak memiliki dukungan finansial untuk melakukan ini, yang dapat menjadikan taktik ini pertaruhan yang berisiko. Perusahaan juga harus mengandalkan asumsi bahwa pesaing tidak akan kembali ke pasar begitu harga dinaikkan ke tingkat yang lebih normal.
Salah satu standar yang harus diterapkan oleh lembaga keuangan untuk menentukan kemampuan untuk membayar adalah analisis aset lancar dari orang yang meminjam uang. Nilai aset tersebut akan memainkan peran kunci dalam menentukan kemampuan individu untuk membayar, karena aset tersebut akan berfungsi sebagai jaminan yang dapat diambil oleh lembaga keuangan sebagai ganti pembayaran jika orang tersebut gagal dalam pembayaran. Status pekerjaan adalah pertimbangan, karena jika pemberi pinjaman dipekerjakan maka pemberi pinjaman dapat yakin bahwa orang tersebut memiliki sumber keuangan untuk melakukan pembayaran bulanan.
0 Comments:
Posting Komentar